Sekelompok masyarakat menyerang Markas Polres Dogiyai buntut kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang melibatkan truk dan sepeda motor pada Selasa 7 November 2023.
- Tingkatkan Kerjasama Pembangunan Berkelanjutan, India dan Indonesia Gelar Workshop Ekonomi Biru ke-4
- Pertama dalam 30 Tahun, Gunung Berapi Lascar Chili Meletus
- India, ASEAN Luncurkan AINU untuk Tingkatkan Kerjasama di Bidang Pendidikan
Baca Juga
Peristiwa bermula dari sebuah lakalantas di Jalan Trans Nabire-Paniai. Sebuah truk bermuatan batu melintas dari Kilometer (Km) 157 menuju Camp Kilometer 200 Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan, peristiwa itu terjadi pukul 12.15 WIT. Saat ini upaya penanganan masih dilakukan aparat kepolisian setempat.
Pengemudi berinisial AN (26) terpaksa menghentikan truk di sekitar Km 184, Kampung Bobomani, Distrik Mapia, karena jalan rusak. Sopir truk juga memberikan jalan untuk kendaraan dari arah berlawanan.
Pada saat bersamaan, sopir tidak menyadari seorang warga yang mengendarai sepeda motor menabrak bagian belakang truk. Sopir truk bahkan melanjutkan perjalanannya tanpa menyadari kondisi korban.
“Pas di jalan sebuah mobil Hilux yang membawa sejumlah warga mencegah truk tersebut. Karena situasi semakin tegang, massa mulai merusak mobil truk, dan truk melanjutkan perjalanan hingga akhirnya mengamankan diri di Polres Dogiyai,” terangnya.
Menurut Benny, sekelompok massa yang mengejar mobil truk langsung menyerang Mako Polres Dogiyai. Mereka menuntut sopir truk dikeluarkan hingga aparat terpaksa menembak gas air mata.
“Personel Polres Dogiyai memberikan respons dan beberapa anggota massa tetap berkumpul di sekitar depan Polres. Tindakan ini berhasil meredakan situasi yang semakin tegang,” tuturnya.
Dalam penanganan insiden ini, Benny menjelaskan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga ketertiban dan keselamatan masyarakat.
Kepolisian telah berkoordinasi dengan TNI untuk memberikan dukungan di Mako Polres dan pos-pos polisi di sekitar wilayah tersebut. Aparat telah menghubungi tokoh masyarakat untuk membantu menenangkan situasi.
“Pihak berwenang berencana mengevakuasi karyawan yang berada di Camp PT Pentagonal. Sebab, mereka memiliki keterkaitan dengan truk perusahaan yang terlibat dalam insiden tersebut,” kata Benny.
Benny memastikan pihak kepolisian setempat akan menegakkan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Anggota di sana masih mendalami lebih lanjut,” tegasnya.
- Denci Meri Nawipa, Perempuan Papua Pertama Jabat Pj Bupati Paniai
- Kendala Cuaca, Lima Korban Penyerangan KKB di Jambul Belum Dievakuasi
- Satgas Damai Cartenz Ungkap Motif Penyerangan 5 Pekerja Bangunan di Puncak Papua Tengah