Ratusan warga dari delapan kabupaten di Provinsi Papua Tengah mendatangi Kantor Gubernur provinsi setempat menuntut proposal bantuan rumah
- Muktamar Aisyiyah ke-48 Dimulai dengan Pembahasan Empat Materi pokok
- Presiden Prancis Emmanuel Macron Yakin Konflik Rusia-Ukraina akan Berakhir Damai
- Presiden Jokowi Hadiri Puncak Acara Sail Teluk Cenderawasih di Biak
Baca Juga
Proposal itu sudah dimasukan ke Kantor Dinas PU Provinsi Papua Tengah, namun belum dijawab. Simon Petrus Agapa, salah seorang warga meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk segera menjawab sejumlah proposal tersebut.
"Ibu Pj Gubernur Papua Tengah, kami datang untuk meminta kapan ibu menjawab proposal kami. Dinas lain sudah menjawab tapi kami punya proposal pembangunan rumah sampai saat ini belum dijawab,"kata Petrus melalui rilis pers yang diterima,Senin (20/11).
Untuk itu, kata dia, pihaknya mendesak Pemerintah Provinsi Papua Tengah agar segera menjawab dan membayar proposal bantuan sosial itu.
Pendemo mengancam, jika proposal itu tak kunjung dijawab maka mereka bakal kembali lagi menanyakan.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk meminta warga bersabar karena ribuan proposal yang ada di Kantor Dinas PU bisa terjawab di 2024 mendatang.
"Tahun anggaran 2023 sudah hampir selesai. Ini tinggal 1 bulan lagi, dan ibu meminta masyarakat harus sabar karena proposal akan bisa dijawab di tahun 2024,"ujarnya.
Menurutnya,pihaknya masih membahas tahun anggaran 2024 dan proposal warga yang belum terjawab lantaran belum ada anggaran.
"Kami bisa membayar dan menjawab pada tahun 2024, jadi warga harus bersabar. Kalau tidak mau diatur silahkan saja tarik kembali proposalnya,"katanya.
Ia menambahkan, di Kantor Dinas PU Provinsi Papua Tengah sebanyak 5.480 buah proposal yang belum dijawab.
- Pemprov Papua Tengah Gelar Rembuk Stunting Bersama 8 Kabupaten
- Presiden Jokowi Bakal Resmikan Bandara Douw Aturure dan Siboru
- Rumah Penampungan Bestu di Nabie Terbakar, Satu Warga Meninggal Dunia